Bekasi – Gelaran Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ke-1 Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah berlangsung di Islamic Center Kota Bekasi, 7-8 Maret 2024.
Komitmen untuk setia menjaga keutuhan NKRI dari rongrongan, ancaman dari kelompok berpaham radikal transnasional atau impor dari luar negeri yang belum tentu sejalan dengan ajaran Islam dan sifat leluhur bangsa Indonesia atau nusantara, ditegaskan dalam Mukernas tersebut.
Meskipun belum genap setahun usianya, organisasi PWI yang dibentuk oleh sejumlah tokoh Nahdliyin ini menargetkan 1 Juta anggota dalam jangka waktu dua tahun kedepan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah, KH Abbas Billy Yachsy di sela-sela pelantikan pengurus pusat Perjuangan Walisongo Indonesia, Laskar Sabilillah di Islamic Center Kota Bekasi, pada Kamis 7 Maret 2024.
Lebih lanjut disampaikan oleh Ketua Umum PWI yang juga Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon ini, beliau mengingatkan bahwa Bangsa Indonesia sejatinya adalah kaum Nahdliyin yang lekat dengan nasionalisme.
“Ketika ada beberapa aksi-aksi (gerakan) yang berbenturan dengan nasionalisme dengan kesepakatan nasional (Pancasila, UUD 1945) ini sudah ada yang mengusik dari oknum separatis dan juga beberapa kelompok ekstrim Ba ‘Alwi, yang mengkhawatirkan kami semua, kehancuran bangsa ini akibat doktrin doktrin yang tidak benar,” ujarnya.
“Kita organisasi dari kalangan nahdliyin yang bergerak secara lebih tegas, berani menampilkan keindonesiaan dan keislaman Indonesia nusantara,” tuturnya menambahkan.
Padahal, kata dia, di Indonesia sesuai penelitian ilmiah tak ada hubungan darah atau kaitan DNA antara mereka (Ba ‘Alwi) dengan Nabi Muhammad SAW.
Pria yang dikenal dengan sapaan Gus Abbas ini mengaku prihatin dengan ancaman disintegrasi bangsa dan umat oleh gerakan-gerakan radikal yang mengatasnamakan dzuriat atau keturunan Nabi Muhammad SAW.
“Diharapkan rakyat Indonesia ini mengerti akan keadaan, siapa dirinya dan leluhurnya jangan sampai mengadopsi ajaran baru yang belum tentu lebih baik,” tegasnya.
“Kami PWI menegaskan perjuangan Walisongo, masalah yang berkaitan dengan Klan Ba ‘Alwi (mengaku bernasab ke Rasulullah SAW) kita tegas menolak, nasabnya terputus dan secara scientific itu tidak tersambung dengan Rasulullah,” tegasnya.

Sementara itu, KH Imaduddin Utsman Al Bantani, Wakil Ketua Umum Perjuangan Walisongo Indonesia, menambahkan terkait Mukernas pertama ini akan dibahas pelbagai program kerja yang akan dilakukan PWI Laskar Sabilillah periode 2023-2028, ini mengenai apa yang akan dikerjakan dan konsen utama PWI Laskar Sabilillah,” dia menambahkan.
Adapun konsen atau usaha PWI Laskar Sabilillah, kata dia adalah menjaga ajaran Walisongo yang anggotanya pecinta sekaligus keturunan Walisongo.
“Ajaran walisongo antara lain kebangsaan yang luhur, toleran saling menghargai tenggang rasa ini menjadi konsen untuk dijaga dan disadarkan kepada masyarakat bahwa ini sebenarnya ajaran Islam Rahmatan Lil alamin,” tegasnya.
PWI Laskar Sabilillah, digagas oleh kiai-kiai NU namun siapa saja dari ormas apapun bisa bergabung asal memiliki cara pandang yang sama kebangsaan NKRI, dan setia terhadap Pancasila.
Kegiatan Mukernas ke-1 Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah selain membahas program kerja juga menggelar acara pelantikan pengurus Pusat. Mukernas diikuti sejumlah perwakilan wilayah dan daerah di Indonesia dan para tamu undangan.
Sebagai tuan rumah acara adalah pengurus Perjuangkan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah Kota Bekasi antara lain Bang Jiing, Bang Ken Pramendra.
Ken Pramendra mengucapkan terimakasih kepada para perwakilan yang hadir di acara Muskernas Ke-1 PWI, dan terimakasih kepada para panitia, donatur dan tamu undangan.
(ds)