Selasa, April 22, 2025
Google search engine
BerandaUncategorizedMengenal Syekh Yaqut Arsy

Mengenal Syekh Yaqut Arsy

Oleh : Hamdan Suhaemi

Tokoh hebat ini jarang dikenal orang, hilang tertimbun dalam tumpukan bangunan peradaban dunia. Padahal ia adalah tokoh ulama besar, sufi agung, mursyid tarekat Syadziliyah yang tenar di seantero Mesir khususnya, masyarakat Afrika umumnya. Sang mursyid tarekat Syadziliyah ini terlahir di Habasyah (Ethiopia) wilayah daratan tandus Afrika pada abad 13 M.

Yaqut Arsy, dilahirkan di Ethopia dari ayah bernama Abdullah, seorang Sayyid yang bermarga al-Habsyi pada tahun 732 H atau ada yang menyebut tahun 707 H. Suatu kelahiran yang diramalkan jauh hari oleh seorang Khalifah Tarekat Syadziliyah yaitu Imam Abu Abbas al-Mursyi.

Mulanya Yaqut Arsy adalah budak yang diperjual belikan di pasar, meski banyak yang tidak tahu bahwa ia adalah dzurriyatnya Rasulullah SAW, lalu nasibnya berubah oleh seseorang yang membelinya dan membawanya ke Alexandria, paling barat negeri Mesir dengan menggunakan kapal, ketika ditengah perjalanan badai ombak datang sehingga layar kapal pun banyak yang jatuh, semua orang yang berada di kapal merasa takut dan seorang tuan yang mempunyai banyak budak bernazar “dengan tawassul dan mengharap karomah dari Imam Abu Abbas al-Mursi agar badaí ombak berhenti, dan jika ombak berhenti saya akan memberikan budak ini (Yaqut Arsy) kepada Imam al-Mursi” dengan izin Allah ombak pun berhenti.

Ketika sesampainya di Alexandria Mesir, sang tuan pun ingin menunaikan nazarnya tadi dan ingin memberikan budak tersebut kepada Imam al-Mursi, akan tetapi Yaqut Arsy ketika itu sedang mengalami sakit kusta, dan tuannya tidak ingin memberikan kepada Imam al-Mursi budak yang sedang sakit. Maka tuannya memberikan budak selain Yaqut, lalu Imam al-Mursi berkata “yang kamu nazarkan bukan budak yang ini, tapi budak yang itu (Yaqut Arsy)”. Dimulailah pertemuan jasad antara Imam al-Mursi dan Yaqut muda ketika itu, sehingga Yaqut Arsy menjadi murid Imam al-Mursi bahkan menjadi menantu dengan menikahi anak perempuan beliau.

Dalam kitab Jami’u Karomati al-Aulia (jilid 2, hlm : 143), Syaikh Yusuf al-Nabhani telah menceritakan bahwa asal usul digelari al-Arsy, pasti paham kita tentu ke makhluk Allah SWT yang paling besar yaitu Arsy yang dijaga oleh Malaikatu al-Arsy ( malaikat penjaga Arsy ), dan memang benar, menurut Syaikh Yusuf bahwa wali besar ini punya sebutan itu karena ia bisa dan mampu mendengar salah satu malaikat penjaga Arsy yang tengah melantukan adzan tiap waktu sholat. Kehebatan dan kekramatan yang unik dan di luar nalar manusia biasa tentunya.

Sementara di kitab Thobaqot al-Syadziliyah, Syaikh Abi Aly al-Hasani al-Maghribi menceritakan kekeramatan Syaikh Yaqut Arsy (mursyid tarekat Syadziliyah) itu ketika ada seekor burung yang hinggap di bahunya, sang burung itu tengah berkata sambil berbisik di telinga Syaikh Yaqut Arsy, bahwa ia memohon pertolongan Syaikh Yaqut Arsy agar sudi datang ke masjid Jami di suatu daerah masih wilayah Mesir untuk menegur muadzin masjid tersebut, sebab muadzin hampir selalu mengambil anak-anaknya burung untuk disembelih dan dimakan. Dengan langkah cepat Syaikh Yaqut Arsy langsung mendatangi masjid dan menasihati muadzin agar tidak berbuat dhalim atas burung. Seketika muadzin nangis dengan kencang, merasa bahwa ia telah berdosa membunuh anak-anak burung tersebut.

Kisah nyata dari perjalanan keramatnya Syaikh Yaqut Arsy, murid dari Imam Abu Abbas al-Mursyi (seorang Khalifah Tarekat Syadziliyah asli Murcia Spanyol) ini, bagi kita generasi adalah bahwa kisah keramat itu i’tibar, sekaligus uswatun (teladan), tak sering kita jumpai kramatnya auliya atau wali-wali Allah sekramatnya Syaikh Yaqut Arsy yang unik dan legendaris, keramat yang mampu mendengar suara adzan, dan mampu bicara dengan burung.

Syaikh Yaqut Arsy, adalah cucu murid dari pendiri tarekat Syadziliyah yaitu Imam al-Akbar Abu Hasan Aly al-Syadzili RA, serta teman akrab dari penulis legendaris Syarah Hikam yakni Ibnu Athoillah al- Iskandari. Sang pendengar adzan di makhluq Arsy ini tutup usia di tahun 787 H.

Keteladanan yang bisa kita petik dari Syaikh Yaqut Arsy adalah, kesabaran dalam ujian jadi budak belian, ketaatan pada sang Khalifah Syadziliyah, serta sikap rendah hati pada sesama, dan suka melindungi yang tertindas.


Wakil ketua PW GP Ansor Banten
Ketua PW Rijalul Ansor Banten

BERITA TERKAIT

TULIS KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

POPULER

komentar