Banten – Ditanya tentang pelaporan MAKI terhadap Dana Penunjang Operasional (DPO) Gubernur Banten, KH. Tb. Hamdi Ma’ani yang akrab disapa Abah Hamdi enggan menjawab.
“Abah hanya mau bilang, kedepankan akhlak, ini Banten,” jawabnya mengelak.
Ketika ditanyakan apakah kemungkinan ini terkait pemilu 2024 Abah mengatakan siapapun yang mau mencalonkan diri menjadi Gubernur Banten hendaknya mengedepankan akhlak dan cara-cara yang santun.
“Siapa saja yang mau nyalon gubernur Banten harus kedepankan Akhlakul Karimah, jangan menghalalkan segala cara”, tegasnya.
Sebelumnya Koordinator MAKI Bonyamin Saiman diberitakan melaporkan pejabat pembuat komitmen pencairan yang ia duga ada ketidaktertiban administrasi pada Senin (14/2/2022) ke Kejaksaan Tinggi Banten.
Bonyamin mengatakan, laporan itu terkait dugaan tidak tertib administratif dalam pertanggungjawaban dan dugaan penyimpangan yang berpotensi terjadinya korupsi dalam pencairan biaya penunjang operasional Gubernur dan Wakil Gubernur Banten tahun 2017 hingga 2021.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten, KH. Bunyamin Hafidz mengharap Provinsi Banten aman tentram dan tidak gaduh.
“Banten daerah para ulama dan kiai, jangan sampai gaduh lagi hanya karena faktor politik”, kata Kiai Bunyamin.
Ketika ditanya tentang substansi laporan MAKI, Kiai Bunyamin mengkhawatirkan pelaporan itu hanya masalah politik mengingat semakin dekatnya tahun 2024.
“Saya tidak mengerti masalah laporan itu, yang jelas Banten jangan dibikin gaduh, tetap aman dan tentram. Dan yang penting melaporkan orang harus ada bukti, jangan politis”, jawab Kiai Bunyamin.
Ketika ditanya sosok Pak WH dan Pak Andika, Kiai Bunyamin mengatakan Pak WH sosok yang dekat dengan ulama dan sering mengajak ulama untuk mendiskusikan arah pembangunan di Banten.
“Pak WH baik orangnya, deket dengan ulama. Bahkan sering mengajak diskusi tentang bagaimana pembangunan Banten.” jawabnya lagi.
Kiai Bunyamin berharap semua mengedepankan kemaslahatan bersama untuk menjaga ketentraman di Banten.
