Sabtu, April 19, 2025
Google search engine
BerandaBeritaInilah 6 Ulama NU Penulis Kitab Kuning Yang Masih Hidup

Inilah 6 Ulama NU Penulis Kitab Kuning Yang Masih Hidup

Nahdlatul Ulama telah banyak melahirkan ulama ulama besar yang selain mempunyai banyak santri, keilmuannya juga dilestarikan melalui karya berupa kitab kuning.

Berikut ini adalah nama para ulama NU yang masih hidup yang mempunyai karya berupa kitab kuning dalam bahasa arab:

1. KH. Toyfur Ali Wafa

KH. Thoifur Ali Wafa lahir pada 20 Sya’ban 1384 H atau bertepatan pada tahun 1964 di Ambunten Sumenep. Beliau merupakan putra dari pasangan Kiai Ali Wafa dan Nyai Mutmainnah binti Dzil Hija.

Silsilah dari ayahnya, Thoifur adalah keturunan Syeikh Abdul Kudus (akrab disebut Al-Jinhar) yang tinggal di Desa Sariqading.Sedangkan, dari silsilah ibunya, beliau termasuk bagian dari keluarga desa Waru Pamekasan. Dzil Haja nikah dengan Halimatus Sa’diyah yang berasal dari Desa Bindang keturunan Syeikh Abdul Bar (akrab disebut Agung Tamanuk) ada yang mengatakan nasab Thaifur Ali Wafa berujung sampai Pangeran Katandur yang dimakamkan di Sumenep.

Adapun kitab karya beliau adalah: Kitab al Misanullatif syarah kitab matan syarif karangan Syekh Kholil Bangkalan, kitab Bulghotut tullab, Kitab tafsir Firdausunnaim.

2. KH. Afifudin Muhajir

KH. Afifuddin Muhajir lahir pada tanggal 20 Mei 1955, di Jerengoan Sampang Madura Jawa Timur. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Muhajir dan Nyai Zuhriyah. Beliau dikenal juga sebagai keturunan Bani Ahmad, tokoh Jerengoan Sampang. Kiai Afif sekarang menjabat Wakil Rois Am PBNU.

adapun kitab kitab karya beliau adalah: Kitab Fathul Mujibil Qarib syarah matan taqrib, kitab al Luqmah al Shaigah dalam ilmu nahwu, kitab al-Ahkam al Syariyyah Baina al Tsabat wa al Tathawwur.

3. KH. Marzuki Mustamar

Kyai Haji Marzuqi Mustamar, M.Ag. (lahir 22 September 1966) adalah Pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang, Jawa Timur. Kyai Marzuqi juga menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur periode 2018-2023. Ia terpilih bersama dengan Kyai Haji Anwar Mansur sebagai Rais Syuriah PWNU Jawa Timur berdasarkan hasil konferensi wilayah yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada Minggu, 29 Juli 2018.

Adapun kitab karya beliau adalah: kitab al-Muqtatofat li Ahlil Bidayah.

4. KH. Imaduddin Utsman al bantani

KH. Imaduddin Utsman al Bantani lahir di Tangerang Banten pada 15 Agustus 1976. Beliau adalah pengasuh dari Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Kresek Tangerang. beliau merupakan santri dari ulama-ulama besar Banten seperti KH. Syanwani Sampang Tirtayasa, KH. Sanja Kadukaweng, KH. Tb. Hashuri Tahir Kaloran, Abuya K.H. Dimyati Cidahu, KH. Ahmad Bustomi Cisantri, KH. Mufti Asnawi Srewu Binuang. Silsilahnya bersambung dengan Syekh Nawawi Tanara di Pangeran Sunyararas Tanara bin Sulthan Maulana Hasanudin. Sekarang Kiai Imad menjabat Wakil Katib PWNU Banten.

Adapun karya-karya beliau adalah: Kitab al Fikratun Nahdliyyah fi Ushuli wa Furu’i Ahlissunnah Waljama’ah, kitab an Nailul Kamil syarah matan awamil, kitab Nihayatul Maqshud syarah matan Nadzam Maqshud, kitab Asyarhul Maimun syarah kitab matan al Jauharul Maknun, kitab al Jalaliyah fi Qowaid al Fiqhiyyah, kitab al Ibanah syarah matan Rahbiyah, kitab talkhisul husul fi ilmil ushul syarah kitab matan nadzam waraqat, kitab al Ta’aruf fi Ilmit Tasawwuf, kitab al Burhan ila Tajwidil Qur’an, kitab al Anwar Albantaniyah fi Ikhtilafi ulamai kufah wal Bashrah, kitab al Manahijus Shofiyyah fi Syarhil Alfiyah dan lain-lain

5. KH. Zulfa Musthofa al Bantani

KH. Zulfa Mustofa dilahirkan di Jakarta 7 Agustus 1977. Ayahnya KH. Muqarrabin berasal dari Pekalongan, sedangkan ibunya adalah Nyai hajjah Marhumah Latifah berasal dari Kresek 12 kilometer dari Tanara. Ibunda KH. Zulfa Mustofa merupakan anak Nyai Hajjah Maimunah yang juga ibunda dari ulama terkemuka di Indonesia, KH. Ma’ruf Amin. Dengan demikian KH. Zulfa Mustofa juga merupakan cucu kemenakan dari Syekh Nawawi al-Bantani. Sekarang kiai Zulfa menjabat wakil ketua umum PBNU.

Adapun kitab-kitab karya beliau adalah: kitab al Fatwa wa ma la Yanbaghi lil Mutaffaqqihi Jahluhu, kitab Tuhfatul Qoshi wad Dani.

6. KH. Afifudin Dimyathi

Dr. KH. M. Afifudin Dimyathi., L.C., M.A atau yang kerap disapa dengan panggilan Gus Awis lahir pada 7 Mei 1979 di Jombang, Jawa Timur. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. A. Dimyathi Romly dan Hj. Muflichah.

Nasabnya dari jalur ayah, Gus Awis adalah putra KH. Dimyati bin KH. Romli At-Tamimi. KH. Romli At-Tamim adalah seorang Mursyid (Guru) Thoriqoh Mu’tabaroh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah, yang jalur kemursyidannya sampai ke Sulton Auliya’ Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani hingga Nabi Muhammad SAW. Sementara dari jalur ibu, Gus Awis merupakan cucu dari KH. Ahmad Marzuki Zahid Langitan yang nasabnya sampai ke Sunan Bonang, Tuban. Sekarang Kiai Afifudin dimyati menjabat wakil katib PBNU.

Adapun kitab karya beliau adalah: kitab qawaidul ushul fi ilmil ushul, kitab Muhadarah fi Ilm Lughah al Ijtima’i, kitab Mawarid al Bayan fi Ulum al Qur’an, kitab Safa al Lisaan fi I’rab al Qur’an, kitab al-Syamil fi Balaghat al-Quran, kitab Irsyad al-Darisin ila Ijma’ al-Mufassirin, kitab ‘Ilm al-Tafsir: Ushuluh wa Manahijuhu, kitab Jam’u al-‘Abir fi Kutub al-Tafsir. (Dirangkum dari Laduni dan wikipedia)

Editor: Kang Diens

BERITA TERKAIT

TULIS KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

POPULER

komentar