Selasa, April 22, 2025
Google search engine
BerandaUncategorizedIstiqomah Dengan Madzhab Ahli Sunnah Wal Jama'ah

Istiqomah Dengan Madzhab Ahli Sunnah Wal Jama’ah

Islam di Indonesia adalah mayoritas, dan mayoritas muslim Indonesia adalah berpegangan pada madzhab ahli sunnah wal jamaah dalam aqidah berpegangan pada Imam Abu Hasan Aly al-‘Asyari dan Imam Abu Mansur al-Maturidi, sedangkan dalam fiqih (syariat) berpegangan pada 4 madzhab, yakni madzhab hanafi, madzhab maliki, madzhab syafii, dan madzhab hambali. Di bidang tasawuf, kita berpegangan pada manhaj tasawufnya Imam Junaidi al-Baghdadi dan hujjatul islam Imam al-Ghozali. Ini sudah permanen dikalangan umat Islam Indonesia khususnya warga NU.

Kita, yang ditakdirkan menjadi muslim yang berpegang pada madzhab ahli sunnah wal jamaah ini yang hidup di tanah Nusantara ini, tidak perlu ragu, tidak juga khawatir bahwa kita ada dalam jalan yang benar, dalam kitab الفرق بين الفرق , Syaikh Abdul Qohir bin Thohir sudah menegaskan bahwa :

فهم اذن اهل الجماعة القاءمون بالحق, و الله تعالى يحفظ الحق و اهله, فلا يقعون في تنابذ و تناقض و ليس فريق من فرق المخالفين الا وفيهم تكفير بعضهم لبعض.

Artinya: “mereka (ahli sunnah wal jamaah) adalah ahli jamaah (selalu menyatu) yang konsisten didalam kebenaran. dan Allah SWT pun menjaga kebenaran dan yang konsisten pada kebenaran. Mereka pula tidak melakukan saling bermusuhan dan saling bertentangan, mereka (ahli sunnah) adalah golongan mayoritas dari beberapa golongan yang selalu berbeda, kecuali pula golongan berbeda itu yang selalu mengkafir-kafirkan antar sesamanya”.

Ahli sunnah wal jamaah, satu dari sekian firqoh (golongan dari umat Islam) yang dikatakan Rasulullah SAW sebagai السواد الاعظم (umat Islam terbanyak) juga sebagai فرقة الناجية (golongan yang selamat), maka dari itu umat Islam yang bermadzhab ahli sunnah akan selalu konsisten mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan khulafaurrasyidin, seperti yang dijelaskan dalam kitab كشاف اصطلاحات الفنون و العلوم Imam al-‘Allamah Muhammad Aly al-Tahanawi mengatakan :

هم الطريقة المرضية المسلوكة في الدين من غير افتراض و لا وجوب. والمراد بالمسلوكة في الدين ما سلكها رسول الله او غيره ممن هو علم في الدين كالصحابة رضي الله عنهم لقوله صلى الله عليه : عليكم بسنتي و سنة الخلفاء الراشدين من بعدي

Jadi, umat Islam yang bermadzhab ahli sunnah wal jamaah adalah mereka yang konsisten mengikuti ajaran Nabi dan sahabat. Mengamalkan Agama dan sikap beragamanya akan selalu mengikuti ulama, ulama yang mengikuti para imam madzhab, dan imam madzhab mengikuti tabi’ tabiin, kemudian tabi tabiin menngikuti tabiin, dan tabiin mengikuti sahabat Nabi, dan seluruh sahabat Nabi mengikuti sunnahnya Nabi SAW. Jalur sanad baik ajaran maupun ilmu agamanya tidak bergeser dari ajaran Rasulullah SAW.

Imam Ibnu Sirin, dari kalangan tabiin menegaskan :

ان هذا العلم دين فانظروا عمن تاخذون دينكم

Artinya: “sesungguhnya ilmu agama ini adalah agama, maka perhatikanlah oleh kalian darimna kalian mengambil agama”.

Ini dimaksudkan bahwa ilmu-ilmu agama yang wajib dicari adalah berisi ajaran agama. Tentu harus tersambung lurus hingga sumber utamanya Rasulullah SAW dengan memperhatikan ulama yang mengajarkan, apakah tersambung atau sudah terputus. Kesimpulannya untuk paham agama maka belajarlah pada ulama atau kiai yang juga punya ketersambungan (sanad) pada gurunya, hingga gurunya ini pun sampai tersambung ke imam-imam madzhab.

Ilmu agama, sekali lagi ditegaskan dicari sekaligus diterapkan untuk kemudian menyempurnakan amal. Tanpa ilmu agama maka amal kita sia-sia (مردودة لا تقبل).

Karakter muslim yang bermadzhab ahli sunnah wal jamaah itu adalah تطور (bersikap dinamis), تصويف (jernih berfikir dan berprinsip), توسط (sikap moderat, mengayomi seluruh umat apapun agamanya), تخفيظ (menjaga keutuhan, menjaga harmoni, menjaga kerukunan), تقويا (menguatkan silaturahmi, persaudaraan dan menguatkan pri kemanusiaan), سمعا (selalu mendengar untuk sebuah kepatuhan dan untuk membantu), طاعة (taat pada Allah SWT, taat pada Rosulullah SAW, taat pada ulama, taat pada ulil amri yang sah), تودد (sikap ramah pada siapapun), dan ترحميا (sikap saling asih, asah dan asuh).

NU, adalah organisasi keagamaan yang mewadahi umat Islam Indonesia yang bermadzhab ahli sunnah wal jamaah. Tidak ada isi NU kecuali mereka kaum sunni (ahli sunnah wal jamaah).

Kesimpulan tulisan ini, ingin mengajak kepada siapapun muslim yang bermadzhab ahli sunnah wal jamaah untuk istiqomah di NU baik di dalam struktur NU maupun di dalam kultural NU. Tidak ada dalam NU ada garis, baik garis lurus, garis bengkok, garis atas, garis bawah atau garis kejut. NU itu satu ya NU.

Ciujung, 9/1/2022

Ditulis oleh: Kiai Hamdan Suhaemi
Editor: Kang Diens

BERITA TERKAIT

TULIS KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

POPULER

komentar